A.
Sejarah Wireless
Sejarah
Jaringan Komputer Wireless di mulai ketika IBM pada akhir 1970-an
mempresentasikan hasil percobaannya dalam merancang WLAN dengan teknologi
infrared (IR), perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan
radio frequency (RF). Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100
Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yakni 1 Mbps maka
produksinya tidak dipasarkan. Federal Communication Commision (FCC) pada tahun
1985, menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu
902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz dengan sifat tanpa terlisensi,
sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahap sesungguhnya.
Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan
teknik spread spectrum pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan
teknologi IR dengan data rate >1 Mbps. Pada tahun 1997, sebuah lembaga
independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi
kode 802.11. Piranti yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi
2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Pada
bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b.
Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps.
Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE
802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga
bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang
bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan
cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang
radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan
teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung mundur dengan
802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data
sebesar 108Mbps.
A.
Wireless
Yang dimaksud dengan wireless atau tanpa
kabel ialah merupakan sebuah jaringan telekomunikasi yang memakai gelombang
elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Perkembangan teknologi wireless dewasa
ini sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dengan semakin menjamurnya pemakaian
telepon selular, di lain pihak perkembangan teknologi wireless yang di gunakan
untuk mengakses internet juga berkembang sangat pesat.
·
Wireless USB
Wireless
adapter tipe ini, baik yang di tempatkan secara langsung, maupun yang
dihubungkan lagi dengan kabel, umumnya juga sudah dilengkapi dengan antenna
built-in. Selain itu, bentuknya yang kecil dan ringan, membuatnya praktis untuk
dipindah atau dibawa bersama komputer.
Wireless adapter USB ini, hadir dengan bentuk dan ukuran
yang beragam. Kemampuan dan fitur yang dimilkipun berbeda. Dari yang paling
sederhana, hingga yang futuristik. Itu antara lain disebabkan karena
masing-masing produsen memiliki philosophy dan target pasarnya sendiri. Mulai
dari pengguna umum, techno phobia, hingga techno mania. Dan, karena antennanya
lebih besar dan mudah untuk dimanipulasi, kau bisa mengharapkan performa yang
lebih baik dibanding internal adapter. Selain adapter yang berbentuk seperti
pada ada juga USB adapter yang bentuknya sangat mirip dengan Flash Drive atau
Flash Disk.
Karena
bentuk dan ukurannya yang lebih kecil, USB adapter tipe ini umumnya memiliki
transmitter dan receiver dengan kemampuan yang lebih rendah dibanding PC Cards,
ataupun USB adapter yang lainnya. Itu tentu saja akan mempengaruhi kemampuannya
dalam hal menangkap dan mengirimkan sinyal wireless. USB adapter tipe ini
seringkali gagal untuk mendeteksi dan menangkap sinyal. Akibatnya, komunikasi
melalui wireless seringkali terputus.
Wireless adapter tipe ini, bentuknya mirip dengan card-card expansion lain. Misalnya sound atau video card. Cara penempatannya juga sama. Yaitu di selipkan pada slot khusus yang terdapat pada motherboard. Ini adalah salah satu contoh dari wireless adapter tipe expansion cards.
Meski terlihat berbeda, tapi banyak tipe adapter ini yang
sebenarnya adalah adapter yang sama dengan yang di tempatkan pada slot PCMCIA,
lalu ditambahkan card yang fit dengan expansion slot di motherboard.
·
Access Point
Wireless Access
point umumnya
dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah
terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data
antar perangkat wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada
jaringan. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,
sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Di bawah ini merupakan sebuah Wireless Access Point Router buatan Linksys.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Di bawah ini merupakan sebuah Wireless Access Point Router buatan Linksys.
·
Wireless PCI
Wireless N PCI
Adapter TL-WN851ND memungkinkan Anda untuk menghubungkan komputer desktop atau
notebook ke jaringan nirkabel dan akses koneksi internet berkecepatan tinggi.
Mematuhi standar IEEE 802.11n, mereka memberikan kecepatan nirkabel hingga
300Mbps, yang bermanfaat untuk game online atau bahkan video streaming.
·
Wireless
Antena
Antena
Grid juga ada beberapa perbedaan di frekuensinya. Ada yang frekuensi 5Ghz dan
2.4 Ghz. Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena
grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan
antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena
tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih
kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui
system gelombang radio. Antena ini cocok untuk point to point jarak jauh.
C. Topologi Wifi
·
Topologi Ad-Hoc
Topologi ad-hoc adalah
topologi jaringan wi-fi dimana komputer maupun mobile station terhubung secara
langsung tanpa menggunakan AP (Access Point). Jadi komunikasi langsung
dilakukan melalui masing-masing perangkat wireless yang terdapat pada komputer
atau perangkat komunikasi lainnya. Prinsip kerja ad-hoc sama dengan
prinsip kerja jaringan komputer secara peer to peer.
Topologi
ini memiliki kelebihanyang sangat jelas, yaitu hemat biaya. Mengapa demikian?
Ya, untuk terkoneksi saja kita tidak perlu menambahkan perangkat apapu, seperti
misalnya access point yang sering digunakan dalam jaringan wireless.
Kekurangan
1. Masalah
yang sering ditimbulkan oleh koneksi AdHoc adalah kapasitas bandwith yang
sangat terbatas, sehingga hal ini sangat memungkinkan lambatnya proses transfer
data.
2. Tidak
hanya bandwith, jangkauan sinyal yang dipancarkan oleh perangkat wifi adapter
pada komputer klien pun tidak bisa terlalu jauh.
3. Untuk
keamanan juga, koneksi AdHoc ini masih sangat kurang, yaitu masih sebatas WEP.
Sangat berbeda bila dibandingkan dengan access point yang sudah support WPA dan
WPA2.
·
Topologi Infrastruktur
Topologi infrastruktur
adalah topologi pada jaringan wi-fi dimana komputer-komputer maupun mobile
station dalam suatu jaringan terhubung melalui AP. Jadi, setiap komputer maupun
mobile station yang hendak berhubungan harus melewati AP terlebih dahulu, baru
kemudian dapat menggunakan sumber daya yang ada pada jaringan.
Kelebihan
1. Kapasitas bandwith jelas lebih besar, karena koneksi setiap wifi klien hanya mengarah pada access point saja.
2. Jangkauan perangkat Access point
biasanya sudah dibuat cukup besar, ditambah lagi kita bisa memperbesar sendiri
daya jangkau dari access point.
3. Keamanan, tidak diragukan lagi, karena
access point sudah dilengkapi dengan sistem autentifikasi WPA dan WPA2
Kekurangan
Kita harus menambah
biaya untuk pengadaan perangkat access point. Karena perangkat inilah yang
menjadi pusat dari semua koneksi yang ada pada topologi infrastructure.
D. Komunikasi Nirkabel
Komunikasi
Nirkabel
Komunikasi nirkabel adalah Sistem Komunikasi menggunakan frekuensi/spektrum
radio, yang memungkinkan transmisi pengiriman/penerimaan informasi (suara, data,
gambar, video) tanpa koneksi fisik.
Beda dengan sistem transmisi yang memerlukan koneksi fisik, seperti kabel/kawat
tembaga atau fiber optik.
Bersifat tetap (fixed) atau bergerak (mobile) dan dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena adanya interferensi (saling mengganggu) jika digunakan bersama.
Dan berikut adalah gambaran dari komunikasi nirkabel :
Bersifat tetap (fixed) atau bergerak (mobile) dan dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena adanya interferensi (saling mengganggu) jika digunakan bersama.
Dan berikut adalah gambaran dari komunikasi nirkabel :
Adapun gelombang yang digunakan oleh Komunikasi Nirkabel adalah gelombang elektromagnetik, dan konsep dari pada gelombang elektromagnetik tersebut adalah:
1. Kecepatan cahaya (c = 3x108 m/s)
2. Memiliki frekuensi (f) dan panjang gelombang (l)
c = f x l
3. Penggunaan frekuensi lebih tinggi umumnya medium meredam lebih besar.
Kemudian Komunikasi Nirkabel dapat dilakukan “dimana saja” (mobile), bersifat lebih personal dan dibatasi oleh sifat antarmuka terminal yaitu:
– Layar kecil (ponsel) sampai menengah (laptop)
– Tombol terbatas
– Daya terbatas
Dan Komunikasi Nirkabel dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
Kemudian Komunikasi Nirkabel dapat dilakukan “dimana saja” (mobile), bersifat lebih personal dan dibatasi oleh sifat antarmuka terminal yaitu:
– Layar kecil (ponsel) sampai menengah (laptop)
– Tombol terbatas
– Daya terbatas
Dan Komunikasi Nirkabel dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Fixed wireless; dan bagian ini terbagi lagi menjadi dua yaitu : non cellular
contohnya : point to point communication, infrared communication, LMDS,
microwave communication; dan bagian kedua adalah cellular contohnya: PHS, CT2,
PACS, DCS1800, dan DECT.
2. Mobile wireless; dan bagian ini juga terbagi menjadi dua yaitu: Non cellular
contohnya: paging system (ERMES, NTT, NEC), dispatching system, PAMR (Public
access mobile radio); bagian yang kedua adalah cellular contohnya: GSM,
CDMA/IS-95, AMPS, UMTS, PHS, DCS1800, NMT450, TACS, C-450, CDMA 2000, dan
sebagainya.
Komentar
Posting Komentar