A. Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai
kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data
untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.
Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis
data adalah sebagai berikut:
1.
Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep
yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter,
Kamar.
2.
Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk
mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya,
NIM, Nama_siswa, Alamat.
3.
Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
4.
Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan
ditiap data elemen. Isi atribut disebut nilai data.
5.
Kunci Elemen Data (Key Data
Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan
entitas dari suatu kumpulan entitas.
Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan
file atau tabel yang saling berhubungan dan Database Management System (DBMS)
yang memungkinkan beberapa pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file
tersebut (Fathansyah, 1999). Dalam Sistem Basis data memiliki
beberapa komponen yaitu:
1.
Perangkat Keras
(Hardware)
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem
basis data adalah memori sekunder hardisk.
2.
Sistem Operasi (Operating
System)
Sistem Operasi (Operating
System) merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem
komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem
Operasi yang banyak digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan
Unix.
3.
Basis data (Database)
Sebuah basis data (Database) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data
dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau tabel.
4.
Management System (DBMS)
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan
oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang
disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil
kembali.
5.
Pemakai (User)
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan
memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.
D. Tujuan dan
Manfaat Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis
data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan
cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:
1.
Kecepatan dan kemudahan
(Speed)
Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali
data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara
manual.
2.
Efisien ruang penyimpanan
(Space)
Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data
dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data
dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
3.
Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar
data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam
Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau
penyimpanan.
4. Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem (apilkasi) pengelolah database
tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem
yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita
dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis
operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.
5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda
maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
6.
Data dapat dipakai secara
bersama (Shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa
program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
7.
Dapat diterapkan
standarisasi (Standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA
dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian,
pengiriman maupun pertukaran data.
E. Kelemahan
Sistem Basis Data
·
Memerlukan tenaga spesialis
·
Kompleks
·
Memerlukan tempat yang besar
·
Mahal
F.
Pengguna Basis Data
1.
System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan
Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan
dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
2.
Database Administrator
(DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol
sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis
data, merencanakannya dan mengaturnya.
Ø
Tugas DBA
- Mengontrol DBMS dan software-software
- Memonitor siapa yang mengakses basis data
- Mengatur pemakaian basis data
- Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Ø Program
Utilitas yang digunakan oleh DBA
- Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
- Reorganization Routines, Mengatur/mengorganisasikan kembali basis data
- Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
- Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
- Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem
3.
End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu
sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi
terhadap sistem:
Ø Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui
Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang
ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll).
Ø Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query
yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
Ø Pemakai Umum (End User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data
melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang
telah ditulis (disediakan) sebelumnya.
Ø Pemakai Khusus (Specialis User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non
konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI,
Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan
atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
G. Penggunaan
Aplikasi Basis Data
- Bank: Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
- Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadualan
- Universitas: Pengelolaan pendaftaran, alumni
- Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan
- Pabrik: Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
- Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
- Telekomunikasi: Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa
Ø Contoh basis
data
Ø Contoh basis data bentuk skema
H. Pengertian DBMS
Data base
management system dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data atau informasi
dengan praktis dan efisien.
I.
Kelebihan DBMS
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai
banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat
file atau spreadsheet, diantaranya:
1.
Performance
Performance yang idapat dengan penyimpanan
dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang
disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih
baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2.
Integritas
Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah
redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data
atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan
pemborosan media penyimpanan.
3.
Independensi
Perubahan struktur database dimungkinkan
terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan
antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4.
Sentralisasi
Data yang terpusat akan mempermudah
pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan
juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin
dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5.
Sekuritas
DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih
fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS
akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
Ø Keuntungan-keuntungan
dalam penggunaan DBMS
·
Independensi
data, DBMS
menyediakan pendekatan yang membuat perubahan dalam data tidak membuat program
harus diubah.
·
Pengaksesan
yang efisien terhadap data, DBMS
menyediakan berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan pengambilan
data dilakukan secara efisien.
·
Keamanan
dan integritas data, Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat melakukan kendala
integritas terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi
suatu field dan kekangan yang melekat
pada field akan ditolak. Sebagai contoh,
jika field Jenis_Kelamin dinyatakan
berupa P atau W, maka penyimpanan L ke field tersebut
dengan sendirinya akan ditolak oleh DBMS.
·
Administrasi
data,
Jika sejumlah pemakai berbagi data, pemusatan administrasi dapat meningkatkan
perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau
redudansi data dapat diminimalkan.
·
Akses
bersamaan dan pemulihan terhadap kegagalan, DBMS
menyediakan mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh sejumlah orang
dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS melindungi pemakai dari efek kegagalan
sistem. Jika terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat mengembalikan data
sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi kegagalan.
·
Waktu
pengembangan aplikasi terpendek, DBMS
menawarkan banyak fasilitas yang memudahkan dalam menyusun aplikasi sehingga
waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek.
J.
Kelemahan DBMS
·
Biaya dan harga DBMS yang tinggi dan mahal kebutuhan untuk
medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk
biaya pemeliharaan dan sumber daya
manusia yang mengelola basis data tersebut.
·
Sangat kompleks, Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan
dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin
sulit dalam pemeliharaan data.
·
Resiko data yang
terpusat, Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
·
Membutuhkan media penyimpanan yang besar
·
Membutuhkan memory komputer yang besar
·
Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi / khusus
·
Membutuhkan waktu yang lama untuk konversi sistem
·
Terkadang kinerja DBMS low performance
·
Resiko kegagalan cukup tinggi
K.
Fungsi DBMS
1. Mengintegrasikan
Data Pada Basis Data ke Komputer Client
Salah satu fungsi utama dari DMS adalah melakukan
proses integrasi dari database atau basis data ke dalam komputer client atau
user. Jadi semua data yang terdapat pada database di dalam server bisa tersaji
di dalam komputer client, dan bisa dilakukan pengaksesan informasi.
2. Mengupdate
Basis Data
DBMS juga dapat digunakan untuk melakukan proses
update atau pemutakhiran dari data. Jadi user tidak perlu membuka database
atau basis data anda, cukup dengan menggunakan software yang mendukung DBMS,
maka user dapat dengan mudah melakukan proses updating ataupun editing
data yang tersimpan di dalam database atau basis data.
3. Melakukan
Retrieval Basis Data
Retrieval merupakan suatu proses pemanggilan yang bisa
dilakukan untuk memanggil data tertentu untuk kepentingan pengambilan
informasi. User dapat melihat informasi dari database dengan melakukan
retrieval data dengan menggunakan DBMS dengan mudah dan juga lebih cepat untuk
dilakukan.
4. Membantu User
Mengakses Basis Data
User juga terkadang membutuhkan akses terhadap basis
data atau database. Karena itu, dengan menggunakan DBMS, user bisa mengakses
basis data alais database yang tersediam tanpa perlu membuka file database.
Cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan DBMS, maka
data yang dibutuhkan user akan muncul.
5. Melihat Proses
Transaksi yang Berjalan
Bagi anda yang mengelola sebuat toko, terutama toko
online dan juga toko offline dengan kasir yang terkomputerisasi, maka DBMS
memegang fungsi yang penting. DBMS dapat membantu anda mengecek segala macam
transaksi yang sudah dan juga sedang berjalan, yang terekam dan masuk ke dalam
database toko atau perusahaan anda.
6. Melakukan
Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan
Ketika user memiliki kerusakan data pada database
atau basis data, maka user juga bisa menggunakan DBMS untuk melakukan recovery
data. DBMS dapat membantu memperbaiki data yang rusak, memutakhirkan data,
serta melakukan pengeditan dan perubahan data yang tersimpan dalam database.
7. Melakukan
Analisa Statistic
DBMS juga dapat berfungsi sebagai salah satu mesin
penghitung statistic. DBMS dapat menghitung berapa banyak user yang mengakses
file dalam database anda, melihat file atau data apa saja yang paling sering
diakses, sehingga hal ini dapat membantu anda dalam melakukan manajemen data
anda. Apabila anda memiliki toko online, maka DBMS dapat melakukan perhitungan,
produk apa yang menjadi best seller, keuntungan hari ini, kerugian, serta total
pemasukan dalam satu hari.
8. Memonitoring
Data
DBMS juga berfungsi untuk membantu melakukan
monitoring data. Segala transaksi yang dilakukan akan terekam oleh DBMS,
sehingga apabila terdapat suatu transaksi atau akses yang mencurigakan, anda
akan segera mengetahuinya berkat DBMS, seperti seseoranga yang mungkin ingin
melakukan hackin dan mencuri data-data anda.
L.
Tujuan DBMS
Tujuan utama DBMS adalah untuk
menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan
informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat
diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah
bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap
dapat digunakan oleh menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila
tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan
antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan
dari pengaturan data dengan menggunakan basis data yaitu sebagai berikut:
·
Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
·
Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta
hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
·
Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
·
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan
dan gangguan-gangguan lain.
M.
Pembagian
Basis Data
1. Basis data flat-file
Basis data
flat-file ideal untuk data berukuran kecil dan dapat dirubah dengan mudah. Pada
dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string dalam satu atau lebih file
yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data
flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data yang sederhana dan
dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit apabila
digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan
pula untuk menyimpan data semacam itu. Beberapa kendala dalam menggunakan basis
data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian
yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi dan juga adanya duplikasi
data yang mungkin sulit dihindari. Salah satu tipe basis data flat-file adalah
file CSV yang menggunakan pemisah koma untuk setiap nilainya.
2. Basis data relasional
Basis data
ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara penyimpanan. Kata
"relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang berada di
basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data relasional
menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel tersusun atas
baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih
tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary
key di salah satu tabel dan foreign
key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi
pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahan yang mungkin dirasakan untuk
basis data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk data dalam
jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses pencarian
informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel terlebih
dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel. Beberapa contoh basis data
relasional adalah Microsoft Access, MySQL, Oracle, MS SQL Server dan
Postgresql.
N. Perancangan
Basis Data
Perancangan Basis Data adalah proses untuk
menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai
rancangan sistem.
1.
Tujuan
Perancangan Database
·
Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user
secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
·
Memudahkan pengertian
struktur informasi.
·
Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek
penampilan (response time, processing time, dan storage space).
2.
Fase Proses
Perancangan Database
·
Pengumpulan Data dan Analisis.
·
Perancangan Basis Data secara Konseptual.
·
Pemilihan DBMS.
·
Perancangan Basis Data secara Logika (data model mapping).
·
Perancangan Basis Data secara Fisik.
·
Implementasi Sistem Basis Data
Keenam fase di atas tidak harus diproses
berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tersebut dapat dimodifikasi dari yang
pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop antara
fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama proses perancangan.
1.
Pengumpulan
Data dan Analisis
Proses identifikasi dan analisa
kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan
kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database,pertama-tama harus mengenal
bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem
database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta
aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan
aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
· Menentukan
kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya.
· Peninjauan
dokumentasi yang ada.
· Analisa
lingkungan operasi dan pemrosesan data.
· Daftar
pertanyaan dan wawancara.
2.
Perancangan
Basis Data secara Konseptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan
conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang
spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model
selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi
database yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin. Aktifitas paralel
perancangan database secara konseptual:
· Perancangan
skema 2konseptual: menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang
merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema
pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced entity
relationship) model.
· Perancangan
transaksi: menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya
telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi
ini.
3.
Pemilihan
DBMS
Pemilihan database ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya:
· Struktur
data Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka
suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
· Personal
yang telah terbiasa dengan suatu sistem Jika staf programmer dalam suatu
organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya
latihan dan waktu belajar.
· Tersedianya
layanan penjual Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk
membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
· Teknik
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational,
network, hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung
DBMS, pemakai, dll.
4.
Perancangan
Database secara Logika (Data Model Mapping)
Fase selanjutnya dari perancangan database
adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari
DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema
eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke
dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3. Pemetaan diproses dalam 2
tingkat:
· Pemetaan
system-independent: Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak
mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada
implementasi DBMS dari model data tersebut.
· Penyesuaian
skema ke DBMS yang spesifik: mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1
untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari
suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
5.
Perancangan
Basis Data Fisik
Perancangan database secara fisik merupakan
proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada
file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam
aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang
disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik,
penempatan recorddan jalur akses. Petunjuk pemilihan perancangan database
secara fisik:
· Response
time Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan Untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah
pengawasan DBMS yaitu waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh
suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak
berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.
· Space
Utility Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-Struktur
jalur akses.
· Transaction
throughput Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem
database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal,
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini
adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file
database.
6.
Implementasi
Basis Data System
Setelah perancangan secara logika dan secara
fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam
DDL dan SDL (storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan
digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong)
kemudian database tersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus
dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin
diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang
baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para
programmmer aplikasi.
Ø Alasan Perancangan Basis Data
Sistem basis data telah menjadi bagian dalam
sistem informasi suatu organisasi.
· Kebutuhan
menyimpan data dalam jumlah besar semakin mendesak.
· Fungsi-fungsi
dalam organisasi semakin dikomputerisasikan.
· Semakin
kompleks data dan aplikasi yang digunakan, maka relationship antar data harus
dimodelisasikan.
· Dibutuhkannya
kemandirian data.
Ø Konversi dan Loading Data
· Tahap ini
dilakukan apabila sistem basis data yang ada digantikan sistem basis data baru.
· Semua data
yg ada ditransfer ke basis data baru & konversi aplikasi yg ada utk basis
data baru.
Ø Pengoperasian dan Perawatan
· Pengoperasian
basis data setelah divalidasi.
· Memonitor
kinerja sistem, jika tidak sesuai perlu reorganisasi basis data.
· Perawatan
& upgrade sistem aplikasi basis data jika diperlukan.
O.
Diagram-Diagram
Diagram pasti sudah tahu semua baik itu pengertian,
macam-macam, dan contohnya maksudnya gambar-gambar diagram. Secara umum, Pengertian Diagram adalah
gambar atau grafik yang berisi keterangan dan menjelaskan sarana, prosedur,
atau kegiatan yang biasa dijalankan suatu sistem. Diagram juga dapat berarti
gambaran (sketsa, buram) yang menggunakan garis dan simbol untuk menerangkan
atau memperlihatkan sesuatu.
1.
Fungsi Diagram
Fungsi diagram adalah untuk mempermudah dalam
memperinci data yang berisi angka. Diagram biasa digunakan dalam meringkas dan
memperpendek informasi dalam setiap presentasi data atau hal lainnya.
2.
Macam-Macam Diagram
Diagram terbagi atas beberapa jenis baik bentuk dan
gambar yang berbeda, antara lain sebagai berikut:
Ø Diagram Garis
Diagram garis adalah penyajian data statistik dengan
memakai garis yang melakukan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu pengamatan dan sumbu Y menunjukkan nilai-nilai data
pengamatan untuk waktu tertentu. Gabungan waktu dan pengamatan membentuk titik
XY.
Ø Diagram
Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik
dengan memakai gambar yang berbentuk lingkaran. Lingkaran tersebut dibagi dalam
beberapa bagian yang menyatakan nilai dengan bentuk persen.
Ø Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang menunjukkan
bilangan atau kuantitas yang dinyatakan dalam bentuk persegi panjang atau
persegi. Pada umumnya diagram batang menggambarkan perkembangan nilai-nilai
suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan
batang-batang tegak, mendatar, dan sama lebar dengan batang-batang terpusah.
Ø Diagram Batang
Daun
Diagram batang daun adalah diagram sebagai contoh
penyebaran data yang datanya diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke
terbesar. Diagram terbagi atas dua yaitu diagram batang dan daun. Diagram
batang daun memuat angkat puluhan serta bagian daun memuat angka
satuan.
Ø Diagram Kotak
Garis
Diagram kotak garis adalah data statistik yang dipakai
untuk menampilkan diagram kotak garis yaitu statistik lima serangkai, yang
terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar). Q1, Q2, Q3.
Ø Diagram Gambar
Diagram gambar atau piktogram adalah diagram dimana
datanya disajikan dalam bentuk gambar atau lukisan untuk mewakili benda yang
menampilkan banyak benda sesungguhnya.
P.
Aplikasi
Basis Data
1. Microsoft Access
Microsoft
Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data
komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil
hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft
Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft
PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database
Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan
pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke
dalam Microsoft Office System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data
yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine,
Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang
mendukung standar ODBC. Para pengguna atau programmer yang mahir dapat
menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks,
sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik
pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam
perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
2. Ms SQL Server
Microsoft SQL
Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk
Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi
dari SQL standar ANSI atau ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.
Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala
kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya
SQL Server pada basis data besar. Microsoft SQL Server dan Sybase atau ASE
dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular
Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open
Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman
Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat
basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000
terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses
Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
3. Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang
terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS.
Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk
bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat
keras komputer (platform).
Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh
Larry Ellison, Bob Miner dan Ed Oates lewat perusahaan konsultasinya bernama
Software Development Laboratories (SDL) pada tahun 1977. Pada tahun 1983,
perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation sampai sekarang.
4. MySql
MySQL
adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:
database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi
mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan
proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh
komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.
Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah:
David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.
5. Postgre SQL
Postgre
SQL merupakan tool untuk membuat database server yang bersifat open source yang
memiliki licensi GPL (General Public License). Postgre SQL mendukung bahasa
pemrograman seperti: SQL, C, C++, Java, PHP dan lainnya. Dengan lisensi GPL,
PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang
tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi,
pendidikan maupun komersil. Kebanyakan PostgreSQL tersedia untuk pengguna Linux.
6. Firebird
6. Firebird
Komentar
Posting Komentar